
Ocean Cleanup membuat peralatan penghalang berbentuk U dengan rok seperti jaring yang tergantung ke bawah permukaan laut. Peralatan itu bergerak bersama arus laut dan mengumpulkan sampah-sampah plastik yang berada di sepanjang jalurnya. Ikan dan binatang laut lainnya dapat berenang ke bawah alat itu agar tak terperangkap.
Saat sampah plastik tertangkap, peralatan akan memusatkannya di permukaan air di sepanjang dinding agar dapat dengan mudah diambil dan didaur ulang. Perusahaan itu memperkirakan jaring pembersih sepanjang 100 kilometer dapat memindahkan 42% Great Pacific Garbage Patch selama 10 tahun, atau total sampah plastik 70.320.000 kilogram.Peralatan ini dapat dipasang di penjuru dunia untuk mengatasi delapan juta ton sampah plastik di samudra.Slat memiliki tim yang terdiri atas 100 pakar laut, insinyur angkatan laut, penerjemah dan desainer untuk mengembangkan teknologi tersebut. Dia memulai Ocean Cleanup dengan kampanye crowd funding yang mengumpulkan dana USD2 juta.
Kura-kura dapat menganggap kantung plastik sebagai ubur-ubur dan memakannya. Kantong plastik itu kemudian mengganggu pencernaannya dan mengakibatkan kura-kura itu mati.
Burung-burung laut juga sering menganggap plastik yang mengapung sebagai makanan. Lebih dari 90% burung camar yang ditemukan mati di sekitar Laut Utara memiliki plastik di perutnya.
Sampah plastik juga dikhawatirkan merusak kesehatan manusia yang memakan ikan yang mengonsumsi plastik. Banyak peneliti di berbagai universitas memperkirakan antara 4,7 juta dan 12,7 juta ton plastik ada di lautan dunia pada 2010.
Perkiraan terbaik ialah sampah plastik di laut mencapai 8 juta ton. Jumlah tersebut diperkirakan bertambah setiap tahun. Antara 2010 dan 2025, sekitar 155 juta ton plastik dibuang di lautan.